Cinta tak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Topik cinta, terutama antara lawan jenis, menjadi topik utama dan selalu menarik perhatian khalayak; remaja ataupun dewasa. Tema cinta antara lawan jenis didengungkan lewat film, buku, program TV, musik, media massa, internet, semuanya membahas cinta.
Tak terkecuali musik pun terkena hipnotisnya. Lagu cinta pada kekasih adalah jualan utama musik pop di Indonesia saat ini. Sebut saja sejumlah penyanyi dan grup musik papan atas bergenre pop saat ini. Penyanyi laris Rossa dengan lagu terbarunya pada 2010, yaitu Memeluk Bulan, yang bercerita tentang kasih tak sampai.
Penyanyi pendatang baru, Indah Dewi Pertiwi pun tak lepas berjualan cinta dalam debut albumnya yang menghasilkan 10 platinum, “Hipnotis”. Lagu andalan yang melejitkan namanya bertajuk Baru Aku Tahu Cinta Itu Apa.
Setali Tiga Uang
Bagaimana dengan grup musik? Ada grup musik yang konsisten selalu membawakan lagu penuh romantisme cinta kekasih, sebut saja Kahitna. Grup musik yang digawangi Yovie Widianto ini memang setia pada jalur lagu pop yang romantis dan penuh cinta.
Lalu, di jajaran grup musik papan atas saat ini, ST 12, Wali, Ungu, dan Vierra juga masih mengusung cinta kepada kekasih dalam album terbarunya. Apalagi, grup musik pendatang baru, Zivilia, Armada, Lyla, The Potter, dan lainnya, tentu saja singel pertama wajib bertemakan cinta.
Sah-sah saja mengusung tema cinta pada kekasih. Namun, lebih baik lagi jika tema lagu dan musik yang ditawarkan oleh penyanyi Indonesia lebih beragam. Tujuannya, agar pencinta musik dalam negeri mendapatkan banyak pilihan tema dan lirik lagu untuk didengar. Agar kita mendapatkan makna cinta yang lebih dari sekadar kerinduan dan cinta pada pacar.
Selera Pasar
Namun, banyak musisi berkilah, tema cintalah yang universal dan paling banyak disukai pendengar. Jadi, mereka harus mengikuti selera pasar agar diterima oleh penggemar musik.
Padahal, banyak sekali tema cinta yang bisa diangkat menjadi lirik lagu yang menggugah penikmat musik. Contohnya, singel terbaru Bondan Prakoso feat Fade 2 Black Ya, Sudahlah. Lagu ini mengajak kita untuk bergembira dan berlapang dada menghadapi kesulitan.
Ada pula Project Pop dengan suguhan lagu-lagu kocak tentang persahabatan, cinta fans pada idola, cinta tanah air, dan tema-tema seru lainnya. Aransemen musiknya pun riang dan tidak membosankan.
Lagu bertema cinta kepada Tuhan dibawakan oleh grup musik Ungu, Gigi, serta Nidji dengan apik. Nidji membawakan theme song Film Sang Pencerah Isi liriknya pun menyemtil dan membuat kita merenung sejenak. Sayangnya, mereka hanya mengangkat tema religi pada bulan Ramadhan.
Grup musik Cokelat, yang memiliki vokalis baru, Sarah Hadju, kerap membawakan lagu-lagu bertema cinta tanah air. Katon Bagaskara, Nugie, dan Dik Doank yang juga aktivis lingkungan hidup, berkampanye tentang green life melalui lagu-lagu mereka.
Ada pula Franky Sahilatua, Iwan Fals, dan grup musik Slank yang konsisten mengangkat tema-tema sosial dan politik Indonesia dalam lagu-lagunya.Kritik pada pemerintah dan lembaga tinggi lainnya mereka suarakan lewat lagu-lagu mereka. Tak heran, banyak pejabat yang gerah dan memboikot.
Apakah musisi yang membawakan tema di luar cinta pada kekasih kehilangan penggemar? Tidak laku? Hmm, sepertinya Project Pop, Slank, Iwan Fals, dan musisi lainnya tidak kehilangan panggung mereka.
Jadi, ada baiknya kalau musisi Indonesia lebih kreatif lagi menciptakan tema lagu dan musik yang lebih beragam. Yang membawa pencerahan dan jadi bahan perenungan bagi penikmatnya. Bukan sekadar lagu cinta-cintaan yang mendayu-dayu. Dari Berbagai Sumber