Menatap layar gawai terlalu lama dapat memengaruhi kesehatan mata. Sementara pandemi COVID-19 ini membuat masyarakat memiliki kebiasaan baru, yaitu melakukan berbagai kegiatan secara daring yang melibatkan indera penglihatan. Untuk itu kesehatan mata menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
Di sisi lain, kesehatan mata yang terganggu akan berdampak pada imunitas tubuh yang merupakan bentuk pertahanan untuk melindungi tubuh seseorang dari berbagai virus. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PMN RS Mata Cicendo Bandung, dr. Irayanti, Sp.M(K).
Pasalnya, jika seseorang terlalu fokus menatap layar tanpa jeda akan mengakibatkan gangguan pada anggota tubuh lainnya, seperti sakit pada bagian kepala, tengkuk, alami pegal-pegal, dan lain sebagainya. Menurut Dokter Ira, kondisi inilah yang dapat mengaitkan kesehatan mata seseorang terhadap kondisi imunitas tubuh, begitu juga sebaliknya. Sebab, tubuh merupakan satu kesatuan yang saling memengaruhi. Maka dari itu, dengan meningkatkan imunitas seperti makan asupan begizi, olahraga secara teratur, istirahat yang cukup, tentu akan memengaruhi peningkatan daya tahan tubuh, termasuk kesehatan mata.
Lantas, bagaimana cara menjaga kesehatan mata di masa pandemi COVID-19 ini?
Agar kesehatan mata tetap terjaga, Dokter Ira mengimbau masyarakat untuk dapat mengatur waktu penggunaan gawai secara tidak berlebihan. Salah satunya dengan menerapkan metode 20:20:20.
Metode 20:20:20 yang dimaksud ialah setiap 20 menit menatap layar gawai, lanjutkan dengan istirahat selama 20 detik, kemudian pandangi benda lain yang berjarak 20 kaki atau sekitar 6 meter.
Pada kesempatan ini Dokter Ira menjelaskan, jika seseorang terlalu lama menatap layar gawai, mata akan cepat lelah sehingga akan terasa perih, kering, dan mudah merah. Tidak hanya itu, jika biasanya mata berkedip sebanyak 20 kali per menit, saat terlalu fokus menatap layar kedipan mata akan jauh berkurang setengahnya. Padahal kedipan mata ini diperlukan untuk membasahi kornea mata yang menjaga agar penglihatan tidak kabur, dan membuat mata tidak kering dan merah. (Sumber : Talkshow Radio Kesehatan KEMENKES via RADIO NAGASWARA)