Setelah merilis single perdana mereka yang berjudul “Mamaku Bilang”, F.O.S (Free On Saturday) kembali melepas single kedua bertajuk “Angel”. Konsep single ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari konsep single “Mamaku Bilang”. Selain mengusung gaya rock ‘n roll, F.O.S juga bermain di area blues. Namun, lewat “Angel”, F.O.S terasa jauh lebih slow dengan sentuhan blues yang juga tak kalah kentalnya. Dan sebagai penyanyi yang telah berkiprah di dunia musik selama lebih dari 20 tahun, Aryo Wahab mampu menginterpretasikan semangat rekan-rekannya dengan sempurna. Kehadiran single ini sekaligus menjadi penanda launching album perdana F.O.S yang berjudul “FREE ON SATURDAY”.
Single “Angel” atau sang Bidadari, menggambarkan karakter seorang wanita yang tidak lebih dan tidak kurang. Pas. Dalam penuturan Aryo, wanita-wanita dengan karakter seperti itu, selalu menjadi dambaan setiap laki-laki. Hanya saja, sesuatu yang mendekati “sempurna” itu, biasanya berada di antara alam nyata dan alam mimpi. Menarik disimak, di tangan sutradara Henry Adianto dari rumah produksi ShineOn Production, video klip “Angel” dihadirkan dalam sosok model Luna Maya. Benarkah Luna mampu mencitrakan sosok “Angel” sebagaimana harapan F.O.S?
“Tidak juga. Luna memerankan video klip tersebut karena orangnya sangat kharismatik dan enak diajak kerja sama. Dia bisa membawakan setiap peran dalam porsi yang pas. Itu yang menjadi alasan kita memasang Luna,” terang Aryo.
Selain “Angel”, album ini juga dilengkapi 5 nomor jagoan F.O.S yang lain. Di antaranya adalah “Mamaku Bilang”, “Abnormal”, “Dia Cewe Gua”, “What’s Going On”, dan “Tonight”. Secara keseluruhan, album “Free On Saturday” ini menawarkan dua perpaduan musik (rock ‘n roll dan blues) plus beberapa karakter musik modern, yang memastikan bahwa nomor-nomor cantik ini bisa dinikmati berbagai kalangan, tanpa ada kualifikasi genre musik.
“Itu yang kita harapkan saat membentuk F.O.S. Meski fokus pada dua warna musik, kita mencoba menggarap sesuatu yang universal,” harap Aryo.
F.O.S lahir sebagai kontemplasi para pesonilnya yang selama bertahun-tahun hidup di dunia musik. Nama Aryo sebelumnya dikenal luas berkat kolaborasinya bersama Nugie, Pongky dan Baim dalam The Dance Company (TDC). Meski terhitung sukses dengan TDC, Aryo mengaku belum mampu menyalurkan semua energinya dalam bermusik hanya lewat satru band. F.O.S adalah sebuah pelepasan dahaganya dalam bermusik. Alasan itu pula yang membuat band bentukannya bersama dua rekannya yang lain kemudian diberi nama F.O.S atau “bebas di hari Sabtu”.
F.O.S digawangi oleh Aryo (vokal), Choky “Moco Nutz” (gitar), dan Bey “Blue” (keyboard). Sementara untuk drum, mereka dibantu Robby “Funkop” dan Dede (biasa tampil bersama band BIP) sebagai auditional player. Lepas dari mainstream musik yang ada, F.O.S tak ubahnya oase di padang pasir. Namun, lagu-lagu F.O.S masih tetap dikompromikan dengan nuansa-nuansa musik modern.
“Rock ‘n roll dan blues bukanlah sebuah pilihan, melainkan pemberontakan dari kemapanan yang sudah ada. Dengan musik ini, kita merasa seimbang. Inilah gambaran isi hati kita yang sebenarnya,” tambah Aryo. (PR),