Suksesnya band-band beraliran pop melayu sepanjang tahun 2010 di tanah air, memunculkan pertanyaan akankah mendominasi musik Indonesia di tahun 2011 mendatang? Apalagi di tahun ini mereka merajai angka penjualan pasar dengan invasi suksesnya di berbagai media lokal.
Musik melayu khas dengan cengkok yang mendayu-dayu adalah cirri khas genre musik yang satu ini. Dengan tema dan syair lagu dengan masalah percintaan juga perselingkuhan sangat akrab di telinga masyarakat kita.
Meski syairnya tidak begitu puitis lagu-lagu band melayu memang sangat mudah dicerna. Bisa dibilang anak-anak pun mudah menghafal lagu-lagu band ini. Misalnya lagu band-band pop Melayu seperti Kangen Band, WALI, Hijau Daun, Armada, Angkasa, ST12, Salju, Radja, D’Masiv, Vagetoz, Hello, dll,mereka kembali mendulang kesuksesan di sepanjang 2010.
Berbagai award dengan dasar perolehan RBT dan penjualan album (CD-kaset) terbanyak pun diperoleh oleh band-band beraliran melayu. Pada tahun 2010 juga merupakan tahun penuh kejutan bagi WALI. Museum Rekor Indonesia (MURI) kembali membukukan rekor baru kepada WALI dalam bidang musik di Tanah Air.
Wali berhasil mengumpulkan delapan juta unduhan RBT dari single lagu Baik Baik Sayang. Bahkan RBT itu termasuk menjadi yang tercepat dan terbanyak dalam sejarah pengumpulan RBT di Tanah Air pada tahun ini.Apa yang membuat musisi pop Melayu mampu mencetak rekor penjualan album yang fenomenal, seperti yang diukir ST 12, Kangen Band, dll?
“Sebagai orang Indonesia, notasi Melayu pasti pas terdengar di kuping,” jelas Bens Leo yang juga beranggapan orang Indonesia memang berkuping Melayu.
Fenomena pop Melayu muncul atas adanya epigonistik atau mental pengekor yang kental dalam masyarakat Indonesia. Saat ada sesuatu yang mampu mencapai kesuksesan, tak lama kemudian akan muncul pengekornya.Ini menjadi indikasi adanya ketidaksehatan dalam berkreativitas. Oleh karena itu, tak heran jika terjadi keseragaman yang mencengkram musik di Indonesia sejak 2008.
Diperkirakan pada 2011 keadaan blantika musik Tanah Air tidak akan jauh berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya. Dominasi pop Melayu masih kuat dan merajai segala urutan tangga lagu musik mainstream nasional.Invasi band-band pop Melayu lokal akan tetap berlanjut ke negeri seberang. Mereka masih memiliki andil menguasai pasar pop Malaysia dan Singapura.Major label pun lebih menitikberatkan pada penjualan lagu pop Melayu secara digital dibanding fisik. Major label akan menggandeng media unduh online seperti iTunes, Spotify, dll. www.nagaswaramusic.com NMC, Melayu.
huch kerenn