
Di sebuah tayangan program musik Dangdhut di televisi swasta, Susi Ngapak juga berperan sebagai salah satu “Ngapak Angels”. Mengapa namanya menggunakan Angels? Begini jawaban Susi : “Karena kami ini adalah bidadari yang turun dari angkot! Kalau turun dari langit, takut ketinggian,” ceplosnya.
Tapi sejauh ini, nama “Ngapak Angels” baru bisa digunakan di lingkungan program tayangan tersebut. Sedangkan personel Ngapak Angels berharap, mungkinkah nama itu bisa digunakan di saat manggung off air di luar.
“Kita akan tanyakan ke pihak Indosiar, apakah boleh pas manggung di luar akan kita gunakan, tapi setahu aku sih, digunakan di Indosiar,” tutur Susi Ngapak, dengan gaya ngapak.
Konsep “Ngapak Angels” pada tiga personelnya menurut pelantun single “Bojo Siji” ini adalah harus bisa berbahasa Ngapak.
“Kalau pun tidak bisa berbahasa ngapak, yang penting harus ‘medog’ karena kalau sudah menyangkut ngapak itu harus ada medog-medognya, kalau enggak medok itu enggak enak, hehehe!” terang Susi.
Susi mengatakan, ngapak ada beberapa jenis. Misalnya, ada ngapak Banyumas, ngapak dari Tegal, dan ada Cilacap. “Kurang lebih ada 12 Kabupaten dengan berbagai jenis dialeg bahasa ngapak yang berbeda,” pungkasnya. www.nagaswara.co.id/ KimSadewa