Agriculture Syuting Cinta-Cintaan. Tanggal 26 Juli 2011, adalah saat yang paling menyenangkan bagi para personel Agriculture Band. Karena pada hari itu, Fandy, Aditya, Emil dan Dipha, tengah melakukan syuting video klip single Cinta-cintaan yang akan menjadi hits pertama pada album kedua mereka nanti.
Band yang lahir pada tahun 2003 itu digarap oleh sutradara Dibyo Kusumo Hadi Pamenang, yang masih sahabat mereka sendiri. Dibyo memilih lokasi di The Loop Studio, jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53 Lot 14 SCBD area dengan setting indoor. Letak studio tersebut setelah area bengkel cafe yang berada di samping showrooom Ducati Motor Indonesia.
Aditya Permana, pencetus sekaligus drummer Agriculture mengatakan bahwa konsep video klip single Cinta-cintaan ini bertema ceria dan berunsur komedi. Tetap dengan memadukan perform band, dan beberapa adegan dance. Di beberapa bagian juga diselipkan adegan seorang model bernama Alisya, untuk mewakili syair yang berbisik tentang cinta.
Sementara itu Dibyo juga memberikan warna-warna pastel pada setting background dengan white balance neutral pada kamera. Dari segi art, mereka memberikan pernak-pernik dari berbagai limbah daur ulang seperti bekas tempat telur di pasar. Gulungan kertas, serta kayu dan ban-ban bekas yang mereka tata rapi sedemikian rupa. Ada juga beberapa balon warna-warni yang digantung di atas studio.
Sedangkan untuk lighting, lebih dominan cerah, dan semburat coklat kehijau-hijauan. Semua itu sepertinya dipadu padankan demi mendapatkan keindahan warna yang ditangkap oleh lensa camera Canon 7D Mark II. Kamera ini selain mampu menghadirkan gambar setara selenoid, juga memberikan fotage dramatik.
“Yang paling menawan disini adalah adegan dance yang tidak jauh berbeda dengan boysband, hanya saja lebih fresh, lebih lucu, dan gerakannya tidak membosankan,” terang Dibyo, sutradara yang berambut ikal ini.
Sementara itu menurut Fandy, salah satu personel Agriculture yang mempuyai banyak projek band itu, sebelumnya mereka sudah pernah menggarap satu album di sebuah label. Single-single mereka yang pernah menggema di blantika musik tanah air di antaranya; Kompor Meleduk dan Lagu Gossip remake dari Benyamin S.
“Kita sudah sempat bermain di mancanegara, dan nama Agreculure sudah dikenal beberapa band luar dan juga sudah pernah main di festival-festival musik di indonesia yang banyak dihadiri oleh band asal luar negeri. Dan kami sering menjadi band pembuka,” ungkap Aditya.
Album pertama Agriculture yang pertama sangat kental dengan dance. Sehingga kesannya bahwa Agriculture adalah house music atau band tari-tarian semata. Karena itulah ketika hijrah ke Nagaswara, mereka membuat konsep album kedua dengan membuka sayap lebih lebar.
Sekarang ini mereka lebih berwarna dan lebih explore ke berbagai versi bermusik.Apalagi sejak ditinggal oleh DJ Anton yang sebelumnya berkolaborasi dengan Agriculture, Aditya dan kawan-kawan benar-benar berjuang menggali kreatifitas. Ditambah ada pemain tambahan seperti gitar dan bass yang membantu perjalanan baru mereka di label yang lebih besar.
“Waktu kami bertemu Bapak Rahayu di studio dj Soemantri, beliau mau menawarkan kepada kami, namun kami waktu itu sedang negoisasi sama label lain, ternyata mereka tidak berani, terus kami menghadap babe, beliau bilang saya pikir kalian tidak jadi kesini. Karena dari awal kami sempat ragu diterima atau tidak,” tutur Aditya.
Dalam album ini, mereka merasa lebih baik karena telah diterima di label yang lebih besar. Konsepnya juga lebih sesuai dengan apa yang diinginkan oleh teman-teman. Dulu yang awalnya lebih lemah, justru sekarang lebih berenergi.
Jika melihat dari namanya, Agriculture band berfilosofi cinta tanah air Indonesia yang konon disebut sebagai negara agraris. Para personil band yang digawangi keempat pemuda kreatif diantaranya Aditya (drum), Dipha (bass), Fandy (vokal) dan Emil (gitar) ini berharap negara ini bisa kembali menjadi negara agraris seperti sedia kala.
Band ini terbentuk dari tahun 2003. Lewat rasa idealis, Agriculture mengungkapkan apa yang terjadi di masyarakat kita sebagai ide dalam karya-karya mereka. Salah satunya karya Agriculture adalah mendaur ulang lagu Kompor Meleduk yang pernah dipopulerkan Benyamin S. Menurut Emil gitaris Agriculture, lagu itu mereka nyanyikan ketika Jakarta tertimpa musibah banjir.
“Jadi pesan dari lirik-lirik lagu yang kita bawakan lebih mengedepankan kritik sosial atau potret kejadian yang ada di sekeliling kita,” kilah Dipha menjelaskan lagu-lagu yang biasa mereka bawakan.Gaya kocak dan lirik yang menggelitik menjadi perpaduan musik yang mereka bawakan.
Dengan mengusung genre pop elektronik, Agriculture siap merilis single terbaru mereka yang berjudul Lagu Cinta-cintaan.
” Di single berjudul Lagu Cinta-cintaan ini kami bercerita kalau semua lagu di dunia ini pasti bertema cinta, dengan bahasa universal kami ingin menyampaikan lagu cinta itu untuk happy dan fun, ” jelas Dipha.
Dalam membina musik mereka dengan para penggemar, Agriculture selalu merawatnya melalui jejaring sosial. Sebutan para penggemar Agriculture adalah Agraris. Hal ini disesuaikan dengan nama band mereka yang berbau pertanian.
“Setiap mengeluarkan single, kita selalu penuh kejutan dan kaya tema, semoga single kami Lagu Cinta-cintaan bisa diterima pecinta musik Indonesia,” ujar Emil gitaris Agriculture. www.nagaswaramusic.com/ Kim Sadewa