Temen Event
Kartu Pos Wini Angkat Kisah Anak Penderita Kanker

KARTU Pos Wini (KPW) merupakan kisah tentang cewek milenial yang termakan idealisme dan kekerasan hatinya. Termasuk terobsesi punya cita-cita sebagai staf kantor pos. Cerita unik ini ditulis Ruwi Meyta, penulis asal Yogyakarta yang dimuat di kanal digital KanyaID. Tidak sekadar tentang cita-cita, tapi lanjutan cerita setelah si tokoh utama – Ruth Dewayani – jadi staf kantor pos yang jauh lebih menarik.
Perjumpaan dengan seorang anak penyandang leukemia, WINI, semakin menguatkan keinginannya menjadi penolong si anak. Makin intens drama kisah KPW ini ketika sahabat pena Ruth memberi hadiah kejutan, meluluskan proposal pengobatan ke Amsterdam, Belanda. Twist cerita Kartu Pos Wini tak terduga menjadikan, film ini menjadi kisah menerik.
Kartu Pos Wini (KPW) juga menarik, selain isu tentang penyakit kanker, juga romansa, kisah cinta Ruth dan Reza, sang sahabat pena. Frasa sahabat pena seakan ingin
mengembalikan ingatan cerita masa lalu remaja-remaja era 1980-1990an. Hampir majalah remaja masa itu menyediakan beberapa halamannya untuk membuka peluang pembacanya saling berkenalan. Pada masanya, halaman sahabat pena ini pernah sangat popular. Bisa berkirim surat dan berkenalan dengan banyak sahabat sangatlah menyenangkan, apalagi sahabat luar negeri. Seperti Ruth dan Reza ini.
Sisi lain dari daya tarik Kartu Pos Wini (KPW) adalah keinginan pembuat film mengangkat isu penyakit kanker. Film KPW menjadi semacam literasi bagaimana menjadi keluarga, sahabat dan kerabat memperlakukan penderita kanker. Itu sebabnya, Sinemata menggandeng Yayasan Kanker Indonesia dalam memproduksi KPW.
Yayasan Kanker Indonesia memiliki jaringan cabang di seluruh Indonesia. Peran YKI sudah diakui lebih dari empat dekade perannya. Sinemata sebagai rumah produksi ingin KPW tidak mis-leading dalam produksi. Itu sebabnya pula, Sinemata merencanakan rilis Kartu Pos Wini di 4 Februari 2022. Tanggal 4 Februari bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia.
