Selama kita hidup di dunia ini, pasti mempunyai banyak warna ada senang ataupun susah bahkan hal menyebalkan. Begitupun dengan orang-orang yang menghiasinya hidup kita. Ada yang simpatik, menyenangkan, bersahabat, tak jarang pula ada yang menyebalkan. Namun, tipe terakhir inilah yang paling sering kita jumpai. Ada-ada saja tingkah mereka yang menyebalkan, sehingga kita merasa terganggu dan merasa jengkel. Mereka bisa saja teman sekantor, atasan, teman sekolah, ataupun orang lain yang tidak kita kenal sekalipun.
Sesuai tema yang diangkat pada hari ini di Temen Sore (Rabu, 23/03/2011) yaitu “Pernahkan kita bertemu dengan orang yang menyebalkan?” yang dipandu oleh Rubi dan Aciet. Rata-rata temen radio yang berpartisipasi dalam acara temen sore melalui Facebook, SMS, dan telepon mengaku mereka sering bertemu dengan orang yang menyebalkan seperti: Ada orang yang merasa sok, yang bersikap seolah-olah dia yang paling pintar, cantik dan sebagainya. Ada juga menyindir, Sok Kenal Sok Dekat (SKSD), Bermuka Dua, dll.
Untuk mengatasinya orang yang menyebalkan diperlukan kesabaran yang ekstra. Selain itu, kita harus bisa menahan diri dan tidak boleh emosional. Apabila ada yang beranggapan bahwa kita aneh, jelek, atau apapun, sebaiknya kita dibiarkan saja. Mereka bebas untuk berkomentar sesuka hati. Janganlah kita mengambil pusing pendapat orang lain, toh masih ada hal yang lebih penting untuk kita fikirkan daripada kita memikirkan hal yang sepele seperti ini. (lulu)
aku dalam bekerja berhadapan dengan orang-ornag yang menyebalkan ya memang resiko harus dihadapi harus sabar pasrah dan iklas ya bagaimana tiap hari berhadapan dng mereka, mereka bagaikan penghisap energi bagiku, tapi ya kadang-kadang klo bisa agak menghindar dari mereka
orang orang yang tingkahnya menyebalkan, cowo tapi genit, amburadul dan banyak tingkah, bergerak terus dan suka menimbulkan suara-suara aneh, banyak bicara dan selalu mau tau urusan orang lain, kerja ga tanggung jawab, bikin suasana hati jadi eneg….dan tiap hari dia ada didekatku… gimana ya caranya….
Aku sering merasa kasihan padanya dulu suka aku kasih nasihat, aku kasih tau tapi dia tidak berubah…jadi aku anggap dia bukan urusanku….
Sekarang aku buat "jarak", kadang aku kuat tapi kadang aku masih sangat terganggu krn dia seruangan kerjanya….Gimana ya…supaya aku ga jadi rugi karena energiku kesedot ama rasa sebal ini