Tindik yang dulu hanya didominasi kaum hawa, sekarang sudah bukan hal aneh lagi bagi pria. Tak hanya itu saja tindik yang dulu hanya digunakan di telinga, sekarang sudah “mengembara” ke bagian tubuh lain yang memiliki tulang rawan atau daging lunak, seperti hidung, bibir, alis mata hingga lidah.
Trend mode selalu berubah seiring waktu. Kadang perubahan ini begitu cepat dan ekstrim. Dan perubahan ini sering diikuti oleh para remaja. Bahkan para remaja ini dalam mengikuti trend mode sering tidak memperhatikan apapun selain penampilan yang up to date. Betapa pun menariknya sesuatu yang tengah menjadi trend, tidak selamanya baik untuk dilakukan.
Sebagian orang tak menyadari bahaya tindik, yang penting mode dan gaul, namun tak memikirkan resiko kesehatan di baliknya. Terlebih lagi jika tindik dilakukan oleh mereka yang tak memiliki latar belakang medis, sehingga mereka tidak dapat memberikan pengobatan atau perawatan pasca tindik untuk mencegah terjadinya infeksi.
Tindik atau body piercing telah dipraktekkan selama berabad-abad dengan berbagai tujuan, termasuk erotisme, agama, spiritualitas, identitas budaya, atau mode. Tindik adalah seni menusuk atau melubang bagian tubuh untuk menciptakan pembuka untuk memakai perhiasan. Tindik bisa dilakukan pada bagian tubuh seperti hidung, telinga, pipi, lidah, bibir, alis, pusar, puting, dan bahkan organ genital. Risiko tindik antara lain tertular HIV dan hepatitis B atau C, akibat penggunaan alat tindik yang tidak steril atau dipakai berkali-kali secara bergantian.
Beberapa efek buruk yang bisa terjadi akibat tindik adalah infeksi, alergi, kerusakan syaraf, keloid, kontaminasi silang, dll. Kemungkinan terjadinya infeksi bakteri di lokasi tindik seperti infeksi yang diakibatkan oleh bakteri staphylococcus aureus berupa bengkak, kemerahan, dan nanah di sekitar tindikan. Hal ini terjadi antara lain akibat kurangnya perawatan atau teknik menusuk yang tidak higienis. Oleh karena itu,menusuk harus dilakukan hanya oleh seorang professional.
Risiko serius lain tindik adalah penularan berbagai penyakit berbahaya seperti tetanus, hepatitis B, hepatitis C dan HIV. Ini terjadi, jika memakai alat tindik yang tidak steril. Untuk menghindari risiko ini, pastikan bahwa peralatan tindik harus steril dan higienis.
Perawatan setelah tindik juga sangat penting. Jika diabaikan bisa menimbulkan iritasi dan infeksi pada daerah tindikan, atau memerlukan jangka waktu yang lebih lama untuk penyembuhan. Tindik juga harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena jika tidak bisa merusak syaraf dan membuat jaringan sekitar tindikan mati. Selain itu terjadi risiko keloid atau munculnya jaringan kulit tambahan yang tumbuh dibekas tindikan. Dalam kasus tindik oral ada kemungkinan terjadi kerusakan pada gusi, gigi terkelupas dan kerusakan pada email gigi. Sementara tindik lidah bisa mengakibatkan mati rasa serta kehilangan sensasi dan gerakan.
Beberapa bagian tubuh diketahui memiliki bahaya jika ditindik diantaranya:
Tindik lidah.
Bisa menyebabkan gigi merenggang, kerusakan gusi serta menjadi tempat berkumpulnya bakteri. Hal ini karena mulut mengandung banyak bakteri yang tercipta dari makanan yang tersisa. Selain itu perhiasan yang digunakan juga berisiko tertelan secara tidak sengaja.
Tindik putting.
Bisa merusak beberapa kelenjar penghasil susu pada payudara perempuan yang masih muda. Hal ini tentu saja bisa menyebabkan infeksi atau masalah jika suatu hari ia memutuskan ingin menyusui bayinya.
Tindik pusar.
Bisa terjadinya infeksi karena iritasi dari pakaian ketat yang digunakan. Hal ini karena kulit pusar merupakan bagian yang sangat sensitif.
Tindik telinga bagian atas.
Berbahaya karena terdapat tulang rawan disepanjang tepi telinga. Jika terjadi infeksi di bagian tulang rawan tersebut akan lebih sulit untuk diobati dan bisa memicu kecacatan pada telinga.
Tindik alis.
Berisiko jika tidak dilakukan ditempat yang tepat. Tindik harus dilakukan pada sudut 40 derajat dari sudut luar mata. Jika tempatnya tidak tepat maka berisiko mengalami kerusakan saraf atau kebutaan, karena daerah tersebut mengandung 3 saraf supra orbital besar.
Organ genital.
Dapat merusak fungsi dari organ genital,dan mengganggu ketika berhubungan sex ataupun ketika hendak buang air kecil. Selain itu tindikan di daerah genital dapat menyebabkan cedera pada Anda ataupun pasangan seks anda. Tindikan di bagian penis juga dapat menurunkan kemampuan pria untuk mempertahankan ataupun juga mendapatkan ereksi dari tindik. (Bebagai Sumber)
terimakasih banyak artikelnya memberi saya pengetahuan